Senin, 10 September 2012


                               Begal oh Begal...


Tiap hari begal di Lampung makin merajalela
Sasarannya semua kalangan, guru, pedagang, petani, Fasilitator,
Ustadz (yang jago ibadah). bahkan seorang Tentara aja terbunuh hanya utk mengambil paksa sebuah motor butut (sampai sekarang pelakunya belum tertangkap), hehe..luar biasa...
Pemimpin di daerah dan semua jajaran Muspidanya kemana ya??
Apa masih sibuk ngurusi finanSIAL yang belum break even point??
Padahal rakyatnya (termasuk FK/FT) resah gelisah (istilah sekarang : galau), atau bahasa lebainya “galau tralala” bagaimana mau usaha, kerja, membangun desa... lha wong keluar rumah saja udah ketakutan (ini juga mungkin termasuk lebai, tapi ini fakta).
Hampir tiap hari sy menerima keluhan dr tmn2 fasilitator lapangan, maka saya juga akhirnya ikut2an galau... krn itu sy coba menuliskan beberapa kiat dari pengalaman orang2 terdahulu...
Solusi menghindari begal ada beberapa, dari yang beresiko sampai yang aman, dari yang mengandalkan makhluk sampai keyakinan diri.  Berikut uraiannya :
(1)    Mengandalkan Makhluk
  • Mengharap pertolongan penegak hukum, cara ini sudah sering dilakukan, hasilnya ya seperti yg tmn2 rasakan di lapangan...  seperti lingkaran syaitan, tidak lagi bisa dibedakan mana yang penjahat-mana yang penegak hukum... pokoknya cuape deeh...
  • Mempersenjatai diri dengan senjata tajam (beli pistol rakitan, atau bawa Golok, pedang atau piso lipet) cara ini membutuhkan NYALI, sebab harus tempur sendiri melawan penjahatnya yg biasanya membawa senjata yang lebih canggih.  Cara ini juga sangat beresiko (tertangkap polisi bawa senjata ilegal) hukumannya sangat berat...
  • Mempersenjatai diri dengan senjata tidak tajam (stick bisball, pentungan dll) meskipun cara ini aman dari polisi; cara ini juga membutuhkan NYALI LEBIH BESAR, sebab senjata kita pasti kalah canggih dengan penjahatnya.
  • Bawa azimat (bebbet) atau benda2 yg kita yakini memiliki kekuatan/kesaktian.  Cara ini diyakini beberapa orang sebagai cara yg tepat... tapi ingat tmn2... cara ini menggiring kita ke arah kesesatan... dalam ajaran Islam; ini termasuk perbuatan syirik, dosanya amat besar bahkan mungkin tidak terampuni oleh Allah.
  • Mengandalkan kemampuan beladiri (karate, taekwondo, pencak silat, dll) cara ini boleh dilakukan, bahkan dikombinasikan dengan Nyali dan senjata yang tidak beresiko hukum.
(2)    Mengandalkan Allah Yang Maha Perkasa
  • Cara ini betul2 membutuhkan keyakinan (keimanan) bahwa segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa Izin Allah, bahwa kekuatan makhluk seperti seorang Begal, Polisi, senjata, azimat dll tidak akan mampu melakukan sesuatu, berbuat sesuatu, menolong sesuatu tanpa izin Allah.
  • Cara ini ditempuh dengan : berdo’a dan terus berdo’a tanpa lelah dan tanpa suudzon kepada Allah, menambah ibadah2 rutin kita untuk mengundang nushro (pertolongan) Allah, menambah shodaqoh jariah kita untuk mempertajam do’a dan permohonan kepada Allah
  • Mempertebal keyakinan diri (keimanan) bahwa segala makhluk yang ada di dunia ini termasuk Jin dan Malaikat; tidak akan mampu berbuat sesuatu tanpa Izin Allah.  Jadi Allahlah segala2nya.... Allahlah sebaik2 tempat berharap dan meminta pertolongan.
  • Cara ini memang tidak mudah, karena biasanya ada pertarungan bathin antara logika dan keimanan... biasalaah itu... keimanan memang beda2.. bahkan saya yang membuat tulisan inipun bisa seperti itu,  saya juga mengagumi seorang pemanah ulung yg bisa memanah sebuah apel dalam jarak 50 meter karena ketepatannya dalam membidik sasaran. Tetapi manakala apel diletakkan di atas kepala saya dan dibidik dalam jarak 10 meter saja... niscaya lutut sy akan gemetar, keyakinan sy akan kehebatan pemanah menjadi sirna, saya pasti tidak akan berani melakukan hal itu... tetapi keyakinan akan kehebatan Allah hendaknya tidak seperti itu.... makanya mari kita memperbaiki keimanan kita...
  • Bangunlah pada 1/3 malam terakhir, sholatlah dan banyak2lah berdo’a meminta keselamatan kepada Allah... sebelum berangkat kerja sholatlah dhuha dan berdo’alah memohon lancarnya segala urusan kita pada hari itu. Libatkan Istri dan anak2 kita untuk turut mendo'akan kita.  Janganlah tinggalkan sholat fardu dan tambahlah dg rawatibnya.  Gemarlah shodaqoh untuk mempertajam permohonan kita.  Selanjutnya berikhtiarlah semampu kita.
  • Ikhtiar yang bisa kita lakukan setelah kepasrahan/ketawakkalan kita pada Allah : (1) Berkumpullah di kantor Faskab, berdiskusilah mengenai kiat2 menghindari begal, sharing pengalaman bersama orang2 lama, (2) secara kolektif buatlah surat resmi kepada Pemimpin Daerah tentang kondisi kemanan wilayah dan kendala2 yang kita hadapai dalam menjalankan tugas pendampingan di lapangan (3) Berkoordinasilah selalu dengan Camat, Kades dan tokoh2 masyarakat setempat... Insya Allah ada kiat2 yang bisa kita gunakan.

“bergabunglah seluruh makhluk di muka bumi ini untuk berbuat dzolim pada anda.... niscaya tidak akan sanggup berbuat sesuatu TANPA IZIN ALLAH”

Saya tidak punya solusi lain mengenai bagaimana menghindari begal selain solusi di atas.
Dan saya juga tidak kuasa untuk merelokasi tmn2 dari wilayah2 yang teman2 nilai rawan.
Semoga oret2an kecil ini ada manfaatnya.
Subhanallah wabihamdihi, subhanakallohumma wabihamdika
ashaduallailaaha illa anta astaghfiruka waatubu ilaik.


sumber : Catatan Bapak Amir Machmud Hasan tentang keluhan kawan-kawan Fasilitator kecamatan baru  yang di tugaskan di kabupaten Lampung Utara